persediaan barang dagang
SOAL LATIHAN
JAN 1:saldo awal persediaan barnag dagangan 200 unit @nRp 9.000
2 : perusahaan membeli barang dagangan 100 unit dengan harga @ Rp 10.000,-
10 :menjual barang dagangan 210 unit
12 : membeli barang dagangan 110 unit dengan harga@ Rp 10.000,-
13 : menjual barang dagangan 100 unit
14 : membeli barang dagangan 400 unit dengan harga @ Rp 12.000
25 : menjual barang dagangan 250 unit
30 : menjual barang dagangan 200 unit
31 : membeli barang dagangan 200 unit dengan harga @ Rp 12.500
Hitunglah persediaan Barang dagangan akhir jika menggunakan metode
- FIFO
- LIFO
- AVARAGE
JAWAB : METODE FIFO
TGL |
PEMBELIAN |
PENJUALAN |
SALDO PERSEDIAAN BRG |
|
|
|
|
|
|
Nilai persediaan barang diakhir periode adalah=
METODE LIFO
TGL |
PEMBELIAN |
PENJUALAN |
SALDO PERSEDIAAN BRG |
|
|
|
|
|
|
Nilai persediaan barang diakhir periode adalah=
METODE AVARAGE
TGL |
PEMBELIAN |
PENJUALAN |
SALDO PERSEDIAAN BRG |
|
|
|
|
|
|
Nilai persediaan barang diakhir periode adalah=
Transaksi Perusahaan Dagang
Ada dua sistem untuk mencatat transaksi-transaksi yang mempengaruhi nilai persediaan barang dagang.
- Sistem Periodik (Periodic Inventory sistem)
Dalam sistem periodik (physical system), pencatatan persediaan barang dagang hanya dilakukan pada akhir periode. Pembelian dan penjualan dicatat dalam akun pembelian dan akun penjualan. Pengambilan barang untuk keperluan pribadi dicatat prive di debit, dan penjualan di kredit sebesar harga pokok. Meskipun jumlah persediaan barang hanya dicatat pada akhir periode , tetapi transaksi penjualan tetap dicatat pada setiap kali terjdi penjualan.
Sistem ini cocol untuk perusahaanyang memiliki volume barnag tinggi, contohnya perusahaan yang menjual produk makanan
- Sistem Permanen (Perpectual system)
Dalam sistem permanen (perpetual system), pencatatan atas persediaan barang dagang dilakukan secara kontinyu/terus menerus, yaitu setiap transaksi yang mempengaruhi persediaan barang dagang dicatat ke dalam akun persediaan barang dagang.
Sistem ini biasanya digunakan pada penjualan barang mewah dan memiliki nilai jual yang tinggi, misalnya mobil.
CONTOH PENCATATAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN
|
Berikut akan disampaikan contoh-contoh transaksi yang dicatat dengan sistem periodik. Sesuai dengan kegiatan pokoknya, akun-akun yang timbul pada perusnhaan dagang antara lain sebagai berikut.
- Pembelian. e. Penjualan.
- Beban angkut pembelian. f. Beban angkut penjualan.
- Retur pembelian. g Retur penjualan.
- Potongan pembelian. h. Potongan penjualan
- Pembelian Barang Dagang
Pembelian barang dagang tidak dicatat di akun persediaan barang lagang. tetapi di sisi
debit akun pembelian dan di sisi kredit akun utang usaha/kas. Akun peibelian digunakan untuk menampung transaksi pembelian barang dagang, baik tunai maupun kredit.
Contoh:
Tanggal 2 Januari 2020 dibeli tunai dari PT Bersaudara Jaya barang dagangan Rp 900.000,00,.
Tanggal 8 Januari 2020 dibeli secara kredit dari PT Jaya Abadi, barang dagangan senilai
Rp l.500.000,00 (Faktur no. 021).
Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal:
Tanggal |
Keterangan |
Ref |
Debet |
Kredit |
|
Jan |
2
8
|
Pembelian Kas Pembelian Utang dagang |
|
900.000
1.500.000 |
900.000
1.500.000 |
- Pembayaran Beban Angkut Pembelian
Pembayaran beban angkut pembelian barang dicatat di sisi debit akun beban angkut pembelian dan di sisi kredit akun kas.
Contoh:
Tanggal 10 Januari 2020 dibayar beban angkut pembelian barang senilai Rp60.000,00.
Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal:
Tanggal |
Keterangan |
Ref |
Debet |
Kredit |
|
Jan |
10
|
Beban angkut pembelian Kas |
|
60.000
|
60.000 |
- Kadang-kadang barang yang dibeli ada sebagian yang rusak atau mutunya tidak sesuai dengan pesanan. Barang tersebut biasanya dikembalikan kepada penjual. Akibatnya, utang usaha berkurang atau uang yang telah dibayarkan juga dikembalikan sebagian. Kejadian demikian dicatat pada retur pembelian dan pengurangan harga di sisi kredit dan utang usaha di sisi debit.
Contoh :
Tanggal 12 Januari 2020 dikirim kembali kepada PT Jaya Abadi, barang yang dibeli tanggal 8 Januari Rp 100.000,00. Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal:
Tanggal |
Keterangan |
Ref |
Debet |
Kredit |
|
Jan |
10
|
Utang dagang Kas |
|
100.000 |
100.000 |
- Penjualan Barang Dagang
Penjualan barang dagang : dicatat di sisi debit akun kas/piutang usaha dan di sisi kredit akun penjualan. Akun penjualan digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang dagang, baik tunai maupun kredit.
Contoh:
Tanggal 15 Januari 2020 dijual tunai kepada Fa. Sejati, barang dagang Rp 800.000,00.
Tanggal 20 Januari 2020 dijual secara kredit kepada Fa. Sejahtera barang dagang Rp1.200.000,00 (faktur No. 004).
Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal:
Tanggal |
Keterangan |
Ref |
Debet |
Kredit |
|
Jan |
15
20 |
Kas Penjualan Puitang dagang Penjualan |
|
800.000
1.200.000
|
800.000
1.200.000 |
- Pembayaran Beban Angkut Barang yang Dijual
Pembayaran beban angkut barang yang dijual dicatat di sisi debit akun beban angkut penjualan dan sisi kredit akun kas.
Contoh:
Tanggal 24 Januari 2000 dibayar beban angkut penjualan barang tgl 20 januari sebesar Rp 50.000,00.
Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal:
Tanggal |
Keterangan |
Ref |
Debet |
Kredit |
|
Jan |
24
|
Beban angkut penjualan Kas |
|
50.000
|
50.000 |
- Pengembalian Barang yang Dijual (Retur Penjualan)
Kadang-kadang barang yang dijual ada sebagian yang dikembalikan karena rusak atau karena mutunya kurang baik. Kejadian tersebut akan dicatat pada sisi debit akun retur penjualan dan pengurangan harga dan di sisi kredit akun piutang usaha.
Contoh:
Tanggal 25 Januari 2020 diterima kembali dari Fa. Sejatera, barang yang dibelinya tanggal 20 Januari 2000 Rp l00.000,00.
Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal:
Tanggal |
Keterangan |
Ref |
Debet |
Kredit |
|
Jan |
25
|
Retur penjualan dan pengurangan harga Piutang dagang |
|
100.000
|
100.000 |
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini